Jika kita ingin menghitung kapasitas suatu BTS dalam melayani pelanggan, maka kita harus memperhatikan berapa jumlah TRX (Transmitter dan Receiver) yang digunakan dalam tiap sektornya. Perhitungan ini adalah perhitungan secara teoritis karena kondisi di lapangan akan sangat tergantung dengan kondisi jaringan dan perilaku pelanggan.
Dengan asumsi tiap BTS menggunakan antenna sektoral, maka kita memiliki 3 sektor dalam setiap BTS yang akan kita kalkulasi kapasitasnya. Setiap TRX yang digunakan akan mampu meng-handle 8 timeslot, masing-masing timeslot/kanal ini akan diduduki oleh satu panggilan/pembicaraan pelanggan.
Jika operator menggunakan konfigurasi 4x4x4, maka tiap sector di isi dengan 4 TRX sehingga perhitungan bisa dilakukan sebagai berikut:
1 sektor terdiri atas 4 TRX
1 TRX ==> 8 timeslot
4 TRX ==> 8 x 4 = 32 timeslot
Catatan, setiap sektor membutuhkan 1 kanal BCCH (Broadcast Control Channel) dan 1 kanal SDCCH (Standalone Dedicated Control Channel) yang berguna dalam broadcast sinyal dan juga mengatur panggilan setiap pelanggan
Jadi, 1 sektor yang terdiri atas 4 TRX mampu melayani 32 – 2 = 30 panggilan secara teoritis. Maksud dari istilah kapasitas secara teoritis di sini karena masih ada faktor interference, blocking, congestion, dsb. Di sinilah sentuhan seorang engineer Optim sangat berpengaruh. Konfigurasi 4x4x4 adalah konfigurasi yang paling sering dipakai, karena selain kapasitasnya besar, konfigurasi ini juga cukup handal untuk aplikasi di daerah rural maupun urban, walaupun kadang dikombinasikan dengan teknologi lain, misal GSM-DCS. Dengan demikian kita sekarang bisa tau khan kapasitas setiap sektor BTS dengan konfigurasi 4x4x4? Semoga membantu..
Nah, sekarang kita juga bisa menghitung kapasitas 1 BTS langsung, misal untuk BTS dengan 3 sektor, antenna GSM only konfigurasi 4x4x4. Kita tinggal mengalikan kapasitas yang kita hitung di atas.
Kapasitas 1 BTS, terdiri atas 3 antena sektoral yang didukung 4 TRX per antenna:
30 x 3 = 90 kanal pembicaraan
Perhitungan akan sama, jika kita juga menambahkan BTS dengan sistem DCS, menjadi satu dalam 1 menara pemancar kita. Konfigurasi ini biasa digunakan oleh operator untuk menghemat biaya pendirian tower baru, dengan memanfaatkan pita frekuensi DCS. Ini hanya berlaku untuk operator yang memiliki lisensi di pita frekuensi GSM 900 dan DCS 1800 lho ya.
Jadi hasil akhir untuk kombinasi GSM-DCS dalam satu menara pemancar, akan menghasilkan kemampuan untuk melayani pelanggan sebanyak 180 pembicaraan. Dengan syarat bahwa baik untuk BTS GSM maupun DCS sama-sama menggunakan konfigurasi TRX 4x4x4.
Untuk operator di luar 3 operator seluler terbesar Indonesia (Telkomsel, Indosat, Excelcomindo Pratama), hal ini tidak dimungkinkan mengingat Axis hanya memiliki lisensi DCS-1800, HCPT memiliki lisensi di frekuensi 900 dan 1800 juga kalau tidak salah (mohon koreksi untuk operator ini, sumber yang kumiliki validitasnya kurang ☺).
Konfigurasi terakhir, untuk meningkatkan kapasitas suatu BTS adalah dengan menggunakan pita frekuensi 3G (UMTS-2100). Walaupun penambahan ini masih sangat tergantung dengan kapasitas handset pelanggan, namun untuk kota-kota besar, solusi ini sangat memungkinkan karena di kota besar biasanya handset pelanggan yang memiliki kemampuan 3G sudah relatif banyak jumlahnya. Normalnya, handset yang dimiliki oleh pelanggan adalah handset dual-band GSM-900 dan DCS-1800 atau triple-band GSM-900, DCS-1800, dan PCS-1900. Hal ini dikarenakan dari pihak produsen handset sendiri, teknologi yang masih lazim disuntikkan adalah kombinasi dari ketiga frekuensi tersebut di atas, selain kombinasi dengan teknologi 3G tentunya.
Nah, jika kita mengkombinasikan GSM-DCS dengan konfigurasi TRX 4x4x4 kita dapatkan kapasitas pelayanan panggilan sebesar 180 kanal pembicaraan, berapa yang akan kita peroleh dengan menambahkan satu node-B? Seperti kita tau, UMTS merupakan pengembangan teknologi CDMA pita lebar. Jadi di sini kita tidak bisa melakukan perhitungan secara langsung, karena kapasitas sistem pada node-B akan tergantung dari jumlah pelanggan yang dilayani. Semakin banyak pelanggan yang menggunakan,maka kualitasnya akan menurun sampai di titik tertentu sebelum sistem menyatakan diri penuh dan menolah original call yang mencoba masuk.
Namun yang jelas, dengan menambah node-B, maka kapasitas suatu BTS akan meningkat drastis, karena pelanggan yang menggunakan handset 3G bisa diarahkan untuk menggunakan jaringan 3G, sehingga mengurangi beban jaringan GSM-DCS yang bisa dikonsentrasikan untuk pelanggan dengan handset yang belum support teknologi 3G.
Dari pelosok negeri,
Riyantoro
wah dah konek internet bang? 😀
Masih merana dengan koneksi..
😦
masih ada 1 teknologi yang belum disebut yaitu halfrate…dengan mengaktifkan halfrate kita bisa menambah kapasitasnya secara “gaib” menjadi 2 kali lipatnya..heuheue….
Wah iya!
Lupa..
🙂
Thanks Mas
Itu make pesat 6,5 kbps dari yang sebelumnya 13 kbps khan?
Sip-sip
yup..tapi ya akibatnya banyak “tabrakan” ato bahasa jawanya cross-talk…sama halnya kalo jalan satu arah di buat dua arah…
hmmm nice blog.. gue jadi tau banyak ttg tower, coz semua pekerjaan gue berhubungan dengan tower!!! 🙂
JAdi kapasitas bts hanya tergantung dari TRx nya tidak tergantung dari data rate yang digunakan bandwith dan faktor aktivitas suara……atau semua faktor tersebut sudah dihitung dan dibundle jadi satu menjadi transceiver trx……
kapasitas bts gsm itu kok hampir sama ya dengan kapasits cdma dengan 3 sektor sekitar 89 nan…. dimana satu sktor mampu melayani pelanggan sekitar 29 kanal…..
terus perbedaan antara gsm dan cdma dalam soal penambahan kapsitas apa dong….bukankah kalo cdma kalo ingin nambah kapasitas tinggal nambah modul TRX …apa nggak kebalik mas …berarti gsm kalo nambah kapasitas tinggal nambah modul trx juga…..
apakah ada model konfigurasi yang lain selain 4x4x4…..ada nggak 4x4x2 atau 4x5x1….kayak formasi sepakbola…..hehehe…
salam kenal mas
biasa….pingin bloggku di link ke blog mas….
blog mas dah aku link… lho masak mas nggak mau link blogku sombong amat kalo gitu…
oh ya salam agnes juga…
jangan marah ….
mas…..
mas mw tanya
klo kapasitas trafik pada jaringan WCDMA gmn mas
cdma ma gsm bedanya di packet link nya deh kyk.x,
gsm kn system TDMA..
“Dengan asumsi tiap BTS menggunakan antenna sektoral 120° maka kita memiliki 3 sektor dalam setiap BTS yang akan kita kalkulasi kapasitasnya. Setiap TRX yang digunakan akan mampu meng-handle 8 timeslot, masing-masing timeslot/kanal ini akan diduduki oleh satu panggilan/pembicaraan pelanggan.”
saran neh, asumsinya terlalu mengada – ada. sepengalaman saya selama kerja di dunia telco, gak ada antenna sectoral 120° untuk 3 sektor, mentok2nya 90°, malahan kebanyakan make yang 65°.
Mantaf comment nyah!
Thanks infonya
Ada yang mau mendebat lagi?
Kita berbagi referensi yach
Khan namanya jg sharing ilmu..
Regards,
Riyantoro
Mas Riyan, dalam satu sektoral ada brp TRX maksimal??? bagaimana cara penambahan TRXnya?apa tergantung dari spek antenanya???
trims,
dhi
keren nih diskusinya, klo cell splitting itunganya gmna ya, dan cara aplikasinya di lapangan berkaitan dg frekuensi reuse dan distance vektornya,
matur nuwun atas pencerahanya
nambah diskusi boleh ya mas, sekalian salam kenal.
masalah overload kapasitas 3G nih mas, klo perangkatnya pake Nokia masih blom bisa nge-push voicenya ke 2G, jadi kapasitas 3G bisa dipenuhin sama voice, harusnya kan dimaksimalin prefer buat data dulu….(hehe, skrg tren-nya 3G pada overload), tapi denger2 vendor laen ada yang bisa ngepush voice masuk ke jaringan 2G aja yak?
@Dhi,
Maksimal dalam 1 sektor menampung 4TRX, kecuali pada sektor yg sama ditambahkan antena DCS. Untuk penambahan kapasitas TRX harus dilakukan dari sisi hardware, dan software. Dari sisi Hardware cukup dipasang modul tambahan(modul TRX) dan modul pendukung lainya(misal DCU / combiner). Setelah modul hardware ditambah, baru di “create” / ditambah dari sisi software.
@alfin
inti dari cell spliting adalah memperkecil ukuran setiap sell dengan cara menurunkan transmit power. Tujuan dari meperkecil transmit power adalah untuk mengurangi kemungkinan interferensi saat dilakukan frekuensi reuse guna meningkatkan kapasitas jaringan. atau dengan kata lain,… transmit power diturunkan –>interferensi berkurang –> frekuensi reuse aman dilakukan –> kapasitas meningkat.
ref : http://www.cse.wustl.edu/~jain/cse473-05/ftp/i_ccel/sld001.htm
moga bermanfaat
salam
Dimas Tunggul Wrehaspati
Thanks atas masukannya Bro Dimas…
Lanjut lagi sharingnya…
😀
Nambahin ya..
Kalo kita maksimalkan, emang konfigurasi per sektor adalah 4 TRX sehingga sering kita dengar kombinasi 4/4/4, artinya dalam tiap sektor udah penuh dengan 4 TRX
Dengan demikian perhitungan kapasitas bisa dihitung sendirilah
Trus untuk 1 sektor walaupun ada beberapa TRX tapi BCCH cukup satu saja, penempatan bebas mau di TRX mana, cuman biasanya ada di TRX yang pertama
Penambahan TRX biasanya disesuaikan dengan pertumbuhan trafik di lokasi itu.
Apa lagi ya?
Ayo diskusi lagi….
Aku setuju sama mas “jogja man”, setahu saya antena itu coveragenya paling tinggi 90 derajat. tp yang paling sering digunakan 60-65 derajat. Nah disinilah tugas Quality engineering, untuk menutup coverage yang bolong.
Tx.
Setelah baca-baca referensi lagi memang betul artikel saya kurang valid, bukan 120 derajat seperti yang saya tulis
Saya koreksi yach, wlaupun itu sebenarnya bukan inti dari cerita tetapi daripada banyak yang komplain hehehe
Thanks temen-temen..
thx for rep, nice discuss
ada g bts yang pake antena omni?
walaupun dalam perencanaan jaringan susah tapi hemat dalam penggunaan antena, 1 antena bs kemana2.
*Wah, setauku jaman sekarang dah pake antena sektoral semua nih
Mungkin ada teme-temen yang bisa sharing lagi?
BTS indoor khan pake antenna omni mas ^_^
Upss…
Betul betul..
Tapi di sini ada yg dimodifikasi BTS indoor diambil RBSnya doang abis itu dipancarkan lewat antena sektoral walau pendek aja
Ya tujuannya biar coverage lebih luas karena yg dicover field/camp bukan di dalam gedung
Salam,
punya artikel teknologi perencanan WiMax ga
*Wah untuk standarisasi WiMAX masih belum jelas aku nih. Lagian regulasinya untuk Indonesia juga belum punya payung hukum nih.. So kita liat lagi dech ntar gimana perkembangannya
Setau saya…1 sektor BTS g cuma maksimal 4 TRX..tapi bisa malah sampai 10 TRX bisa…tinggal ditambahin link pada BTS itu…
Klo antena Omni, masih dipake kok..untuk BTS Indoor…
*Setelah dicermati lagi memang bener…
Untuk antena indoor pake antena Omni..
Maksud saya adalah konfigurasi yang optimal untuk 3 sektor, 3 antena dengan konfigurasi DUAMCO 4 to 2
Jadi biasa pake konfigurasi 4/4/4
Memang bisa saja kita tambahkan extension rack untuk expand, tapi kalo saya sih prefer expand DCS aja kalo memungkinkan dan traffic menjanjikan 🙂 CMIIW
Thanks koreksinya
Ninbrung donggg….
Jarak directional per antena sektor seingatku 120 derajat tiap sektornya.kalo dipake 3 sektor kan tercover semua teori ganpangnya gitu, bisa aja sektor 1 cuma diorientasi 65 derajat tapi tergantung daerahnya yang mau ditembak istilahnya. Kalo diseting 65 derajat ternyata ke arah blank spot ya harus diorientasi lagi ke arah pelanggan kan biar tuh tower menguntungkan????Lagian ndak mutlak harus pake 3 sektor,tergantung kebutuhan..
Terus masalah konfigurasi bts kayaknya g harus pake sistem 4/4/4..kalo trafic dan drop call tinggi mungkin bisa disiasatin pake konfigurasi 8/8/8, tapi harus nambah satu kabinet RBS lagi dong..nantinya per sektor pake 4 unit dTRU dan 2 buah antena dengan band yang sama..Kalo trafic masih tinggi kan ada DCS???
Kalo ada yang kurang tolong dikoreksi dong…namanya belajar kelompok….
Tanya:1. Satu MSC dapat menghandle maksimum berapa BSC? 2. Satu BSC dapat menghandle maksimum berapa BTS? 3. Berapa sich rata2 blocked call yg telah terjadi (utk masing2 opsel)?(jika dihitung pertahun & kalo pd hari2 tertentu? misal menjelang idul fitri/taun baru?Mas riantoro ada datany gak?) trs rumus perhitunganny gmn?Trs strategi utk menurunkan tk blocked call gmn (baik dr sisi trafik maupn sistemnya)? 4.BSS engineer sama gak sama comisioner (dlm commisioning)? Mohon pencerahannya…
TANYA::
Apakah beda dari masing2 antena radio link yang digunakan berdasarkan Diameternya?
dan sekalian minta YM nya juga ya??
untuk perbedaan antena per sector dari GSM gimana ya?
mas,,
mw tanya jga ttg sistem dual rate dunkz..
qra2 gmna yiaaa??
aq msh lum ngerti aj,,
sxan mw tanya ttg antenna jg,,
k,,
lam kenal ya…
saat ini q lg bgg buat skripsi niy..
ada ide tema ga?
mo tanya juga klo 3G itu bisa dianalisis handover failure pake metode tilting g?klo g salah pke down tilt..
setahuku itu bisa untuk 2G,,tp 3G bisa g ya?
juga mo minta jelasin down tilt dong kak..n semua tentNG ANTENA…
thank so much 4 ur help,,,
Mas terimakasih atas info yang di berikan,ilmu ini sangat berharga banget untuk saya yang baru 3 bulan kerja di telko dengan posisi BSS Opration and Mantanence…
bussyyeett.. si ryan nih adek angkatanku tp ilmunya dah kyk kakek guru kita (om wasis.. :-))
2 th aku semedi di gunung (lupa smua ilmu telkom), stl turun gunung n tanya paman google: gsm-dcs, blog ini yg muncul di line pertama.
setelah baca, serasa kembali dari hutan belantara puluhan tahun, jadi katrok he3x..
keep blogging… bagi2 ya ilmunya ya..
tengkyu…
Ah bos bisa aja dech…
Ayo berbagi ilmu Bos 😀
wah seru bgt nich ag yg nol putul bisa dikit nyerap ilmu dari kalian tanx ya bro… salam knl untuk semuanya ….
thanks Bos Atas ilmu2 tentang BTS nya ya bos,soale aku belum pernah kl BTS,aku sering nya microwave sih.
Salam kenal, mau nanya nih. Napa ya klo signal kartu gsm axis down atau limited service, susah naik kembali signalnya? Kadang2 harus di restart tuk mendapatkan signalnya kembali. Thanks atas jwban nya.
Salam kenal, mau nanya nih. Napa ya klo signal kartu gsm axis down atau limited service, susah naik kembali signalnya? Tq
1 e1 bisa berapa trx ya ????????????????
1 TRX ==> 8 timeslot
1 E1 = 32 channels/timeslot
Jadi secara teoritis 1 E1 sekitar 4 TRX
bisa di koreksi oleh para suhu 🙂 maklum masih belajar
salam
http://adeadnani.wordpress.com/
Bukan Mas..
1 E1 bisa sampe 12 TRX
Beda vendor biasanya beda rekomendasinya, tetapi rata2 ya sekitar segitu 🙂
Salam,
tambahan : HCPT hanya punya frekuensi 1800 (DCS) untuk 2G.
Bravo
Lam kenal k,
mau nanya niyh buat siapa aja yg bisa ksh penjelesan yg mendukung.Mungkin aga melenceng sedikit,saya pernah menemukan ketidakcocokan penempatan ketinggian peletakan antena,antara data dr operator dan antena yg harus dipasang.Bs jadi faktornya terlalu berdekatan dengan antena yg sudah ada (biasanya terdapat pd tower bersama) jd dlm satu BTS tidak hanya terdiri dr satu operator.
Ada yg bisa bantu saya untuk perhitungan metematisnya,untuk penempatan ketinggian antena tsb dan brp cluster yg dpt tercakup.Dengan perumpamaan,data yg diberikan seharusnya antena dipasang pada ketinggian 47 M tetapi di actualnya tidak memungkinkan krn terlalu dekat dgn antena yg sudah terpasang jadi antena hrs dinaikkan pada ketinggian brp n brpa cluster yg dpt dicakup?
Tx b4.
salam..
ada masukan nih bro.bro..
untuk panambahan jumlah TRX pada bts bukan cuman menambahkan device(CIU) pada bts tapi juga penambahan perangkat/antena..
1 antena = maximal 4 TRX (antena yang memiliki 2 slot)
*type antena ini pada umumnya digunakan (NSN/Huaweii)
namun ada juga type antena yang menggunakan 12 slot..
ini artinya, type antena ini menyanggupi sampe 12 TRX per Sector/antena
*type antena ini jarang digunakan
salam.. (koreksi gan pada jumlah slotnya) 12 slot menjadi 6slot
ada masukan nih bro.bro..
untuk panambahan jumlah TRX pada bts bukan cuman menambahkan device(CIU) pada bts tapi juga penambahan perangkat/antena..
1 antena = maximal 4 TRX (antena yang memiliki 2 slot)
*type antena ini pada umumnya digunakan (NSN/Huaweii)
namun ada juga type antena yang menggunakan 6 slot..
ini artinya, type antena ini menyanggupi sampe 12 TRX per Sector/antena
*type antena ini jarang digunakan
Mas bayoe,
bisa dijelaskan lebih detail ttg slot antena ygdimaksud?
Thanks
=Hendra=
oh….
mas cuma pengen tau,saya dah lama di dinia telcm,yg saya kerjain instalasi mulai RBS,BSC,MSC,fungsi2 di atas td apa?
trus resiko pemasangan antenna itu spt apa,dan radiasinya jg seperti apa,makasih B4 ya mas,..
salam kenal dari saya,
kalau ilmu tentang microwave (transmisi) radio link ada yang punya gak?
mengenai bagaimana sistem proteksinya , dan bagaimana sistem proteksi itu bekerja dan bagaimana untuk diaplikasikan di sistem jaringan telekomunikasi wireless untuk komunikasi seluler…..
mohon informasi mas atw bs di bls ke email saya..
thanks
salam kenal, Asik juga nih forum diskusi, apalagi buat kita2 yg berkecimpung di dunia telekomunikasi, sangat membantu buat share ilmu…saya sendiri sering melakukan pekerjaan optimization jaringan cellular …thx yach
riyantocool..! 😀
eits sekraang huawei bisa push untuk voice underlay ke 2G saja jadi 3G nya bisa di pake dengan lega untuk attaching data
Sipp…
Mantap juga nih Huawei…
Bersaing sama ZTE untuk menyediakan perangkat dengan harga murah tapi fitur gak kalah sama vendor Eropa
Tingkatin terus dech bispro dan fitur layanannya hehe
Karena kadang masih ada beberapa bagian baik alur bispro maupun fitur yang masih kalah sama vendor Eropa
Harapannya sih dengan harga perangkat yang makin terjangkau bisa memangkas biaya produksi sehingga ujung2nya pelanggan dapet impact nya juga
Semangat…
sekarang kipas merah meraja lela om setelah di beberapa operator konsultasi dengan vendor untuk meningkatkan data nya ke 21Mbps
si erik menyanggupi hanya tambah modul
si kipas merah menyanggupi juga dengan tambah modul
si nokie ” bos sepertinya harus ganti perangkat ! WHATTT!!!
heehe salah satu alasan sekarang kenapa si nokie banyak di cut projek nya :((
Iya nih..
Gak cuman si kipas merah, sodara tuanya juga mulai menggeliat. Tapi benernya dari sisi kualitas masih patut dipertanyakan lah..
Ya, pinter2nya kita atur n awasin aja biar gak mpe bikin performansi ancur hehehehe
Perangkt Radio microwave sekarang dah semakin pesat perkembanganya,ubtuk NEC mengeluarkan Neo untuk kapasitas PDH/SDh lebih flexibel tinggal ganti modem slot jadi dech tapi harus KEY upgrade untuk konfgurasi nya jika ada penambahan kapasitas,,,sisi komersilnya.tapi NEC neo tergolong berangakat baru tapi bermutu tinggi pokoknya muanteb…30km antena 0,6m space diversiti -39 db.gk kalah sama PMX SD series 60km 1,2m power 27 Rsl- 42db padahal Rsl threshold -90 dbm.makin cangggih aja kan…bsok apa lagi yach aku dah test perangkat yg 2 itu ternyata performance bagus.dibandingkan si ERIC,NOKikem,dsb
Thanks for share yach..
Kita sih butuhnya pokoknya link stabil dan nda flicker2 aja biar kualitas transmisi oke
Untuk barang Mr Eric punya juga dah ada TN klo mau upgrade tinggal insert card n upgrade license..
Jaman sekarang rata2 gitu semua, klo upgrade
User harus beli license dan license..
hahaha
Ada pengalaman lain dari rekan2?
Best Regards,
Riyantoro
salam kenal..
Terima kasih atas semua sharingnya ilmunya disini.
Saya juga jadi ikut belajar. 🙂
Banyak juga pertanyaan di atas yang belum dijawab..
seperti kapasitas 1 E1 untuk berapa TRX ya ?
untuk jawaban ini musti tahu dulu cara kerja perangkat.
E1 standarnya adalah 2 Mb, kemudian 1 TRX = 8 Time slot,
1 timeslot 64 kb… jadi berapa tuh?
mohon koreksinya, namanya juga belajar kelompok hehehehe
Hi all,
salam kenal..aku mau tanya nehhh : untuk CDMA, 1E1 bisa di gunakan untuk berapa user secara bersamaan ya?
mas….mau tnya nih…??
congestion sdcch itu apa sh???
tlng jls kn scra detil ya..
ditunggu jwbnnya.
thnx’s
mas….mau tanya ne
congestion sdcch itu apa sih, terus dimana saya bisa dapatkan teori2 nya.
terima kasih..
mas sya mu tna … tetng drop call …
penyebab terjadinya drop call ap saja sih mas ….
thks
Bro Ryan mau jawab dikit yah:
penyebab terjadinya drop call :
1. BTS down/ modul pada BTS or perangkat lainnya yang mendukung seperti antena mengalami gangguan pada sektor tertentu atau microwavenya mengalami intermitten.
2. Si penelpon berada pada posisi/ jalan yang tidak stabil ( melewati lembah yang curam sehingga coverage tertutup ).
3. RF engineer-nya tidur pada saat optimasi jadi ga ter-cover areanya.
4. Yang mau tambahin…monggo…yuk diskusi disini
Battery Hand phone nya habis…jadi mati telfon nya
adj belum di create, jarak bts satu n bts lain terlalu jauh
Dh,
maaf saya buta tentang BTS, bisa gak share tentang standar instalasi dan comissioning tentang BTS GSM maupun CDMA???
wah, luas bener pertanyaan nya Bro..
Maksudnya gmn ya, klo standar instalasi pasti dah ditentukan oleh tiap vendor, berkoordinasi dengan usernya
Klo untuk commissioning BTS, biasanya sih sesuai request user akan dilengkapi dengan beberapa request
Misalnya untuk site yang powernya tidak stabil maka user akan request untuk pengadaan environmental alarm dsb
Tiap vendor ada standar sendiri lah, tapi so far sih vendor Eropa lebih rapi dan jelas kerjaan nya
Vendor China masih belum terlalu beres kerjaan nya 😀
mas bisa add ym q gak??
sama dgn email q..
bnyk yg mau di tanyain nih..
heheh..
Imel saya ada di bagian About tuh Bro..
Tapi lebih enak sharing di sini aja
Yg jawab bukan cuman saya, karena masih banyak temen2 yg ada di sini lebih jago dan banyak pengalaman daripada saya
Khan kita cuman sharing pengalamana aja di sini.. 🙂
Salam,
Duh saya baru tahu kalu kapasitas BTS bisa di hitung,maklum saya baru mengenal perangkat taelekomunikasi di BTS ini,itu juga karena saya melakukan PKL di salah satu perusahaan provider..
Jadi harap maklum aja ya…..heee
Mas bisa minta tolong ga? kasi tau formula perhitungan sms,panggilan,videocall, untuk sistem UMTS
UMTS tergantung kapsitas besaran yang di pakai untuk operator itu sen diri,masing2 operator memiliki kebijakan sendiri minimal yang di pake 2Mbps di bagi banyak nya user.untuk SMS,call,GPRS memakai jaringan 2G biasanya cuma 2Mbps,untuk jaringan 3G UMTS,biasanya digunakan untuk video call dan semua tergantung banyak nya uscer pada area teersebut,jika sering overload trafick maka operator akan meng upgrade,mohon koreksinya aku juga baru belajar cuma lulusan SMP
smp jg gpp..lagian namanya dah sarjana..hee
lam kenal ya smua
gw ikut gabung ya bagi2 pengalaman instalasi…
satahu q untuk GSM konfigurasinya maksimal 4x4x4 TRX dan klo DCS konfigurasinya maksimal 12x12x12 TRX,
dan masalah antena sektor dlm 1 tower bisa 2,bisa
3 dan 4 sektor tergantung daerah coverannya,
dan 1E hampir rata2 kapasitasnya 12 trx ,klo ada yg kurang or salah mohon dibenerin ya….
Assalamualaikum
Salam sejahtera
salam kenal ya buat semua ^^
dila mau tanya ni,mohon bantuannya ya buat semua
1.dalam 1 bts tu ada antena gsm 900 ma dcs ya?
2.trus kalaw ada 2 tipe GSM disana proses handover yang terjadi gmn?
3.Buat masing-masing antena GSM 900 dan DCS 1800 da berapa antena sektoralnya?Beda kedua antena ini apa sih?
4.Penjelasan dari parameter ini ada yang tau g Rx Level,HOM,Adjencience(sel tetangga kah ini??)maksudnya apa?,HOSR?
4.tipe2 handover pada GSM kan ada 4,gmn proses kerjanya ya?
Mohon bantuan dari semua… kalau teman2 bersedia tolong kirimin jawabannya ke email najma_allia@yahoo.com
terimakasih
wassalamualaikum wr.wb
Assalamualaikum
Salam kenal,
Nama saya fadhila,maaf saya mau tanya
1.Beda gsm 900 sama DCS 1800 apa?
2.Dalam satu BTS itu ada 2 tipe GSM ya,yang 900 ma DCS 1800?Trus law terjadi Handover,apakah bisa terjadi antara keduanya?bukannya perpindahan kanal harus dengan frekuensi yang sama?GSM 900 ma 1800 kan kanalnya beda??
3.Penjelasan parameter ini apa HOM,RX Lev,Rx Qual,Power Budget,Adjencience(Sel tetangga kah ini)??
Mohon bantuaanya law berkenan tlg kirim jawabanya ke email fadhilaandam dewi@yahoo.com
wassalam
terimakasih
bandwith suara (base band) itu = 4000 Hz=4 Khz
sinyal base band ini mesti di modulasi dengan
frekuensi sampling = 2 * frek base band
= 2 * 4 Khz
= 8 Khz (8000 sample per detik)
1 sampel = 8 bit=1 kanal=1 time slot
sehingga 8000 sample = 8 * 8000 = 64000 sample per detik
= 64 Kbps atau 1 time slot
PCM (modulasi analog to digital)= 32 time slot
= 8 * 64 Kbps
= 2048 kbps
= 2 E1
nah kalo, 1 TRx = 8 time slot
4 TRx = 32 time slot
klo satu sector itu konfigurasi nya 4 TRx
maka utk up 1 sector minimal butuh 1 E1 lah
kira kira begitu analisa saya
mohon dikoreksiii,,saya juga lagi belajar,, kan kita lagi belajar kelompok?? hehe
Mantap Bro…
Thanks for sharing hehe
Benar, khan kita saling sharing di sini
Mantaps Mas Bro 🙂 Mohon share klu ada ttg Transmisi…mohon petunjuk 🙂
menghitung luas tanah satuannya meter
menghitung berat satuannya Kg
menghitung suhu satuannya celcius
kalo menghitung kapasitas RF GSM gunakan erlang :). tepatnya erlang B
Ada di kuliah Pak Budi atau Pa wahyu 🙂
bisa dikaji lebih runut 🙂
Wah ada suhu mampir di sini…
Mohon bimbingannya suhu… 🙂
keren abis…………thanks to block
mau tanya to bos2 yg dluan bergelut dngn dunia telco.
PA forward power(3db) alarm,TCH ASR and Handover failure performance is worse.(apa penyebab dan akibatnya)
PA forward alarm and IASR drop.(apa penyebab dan akibatnya)
UL Strength is weak 15db than DL.(apa penyebab dan akibatnya)
apa yang menyebabkan datalink failure.
dari semua di atas bagai mana cara menaggulanginya?
maap pertanyaannya kurang jelas…..masih amatir bangat
hehehehehe………
thanks………..
WAh banyak nyo pertanyaan ente.. 🙂
Anyway, perangkat yg dipake apa nih?
ZTE yach? Hohoho
Kayaknya lebih bijak klo dibuatin satu artikel tersendiri
Ntar yee, saya cari waktu u nulis artikelnya 🙂
Salam,
Riyantoro
Mas bro, mau koreksi sedikit tentang konsep 1TRX..
Setau saya 1TRX itu bukan 8 time slot, tapi cuma 2 time slot..sedangkan 1TS terdiri dari 4 TCH (traffic channel)
jadi mungkin maksudnya adalah 1TRX = 8TCH, not 8TS
takut banyak yang tersesat.hehe…CMIIW..
Mas Riyantoro SENSOR Iklan Z*E xixixix :0 Mas klu ada belajar transmisi or Optimasi and analisanya Mohon di sharev 🙂 Thanks
Untuk Metode CAS(Common Associated Signaling) memang betul sekali perhitungan seperti yang dikatakan suhu2 diatas karena
tiap TRX ada 8TS yang masing masing TS tingkatannya 16kbps, jadi dalam satu line(saluran) membutuhkan 128Kbps, dan untuk signaling membutuhkan 32kbps
jika dalam 1 bts menggunakan 12 TRX(4/4/4) maka akan diketahuai maksimal load untuk data rate dalam 1E1.
12 x 128 = 1536kbps
32 x 12 = 384kbps
jadi (1536 + 384) = 1920Kbps, ini udah maksimal data rate untuk 1E1,and maximum payload 30.
jika akan menggunakan lebih dari 12 TRX dalam satu BTS ya harus upgrade juga kapasitas E1 nya 🙂
dan juga kalau ingin dalam 1 BTS 3Sektornya full user dalam waktu bersamaan ya harus nambah E1 menurutku.CMIIW
ane jadi paham sekarang ^__^
thanks atas infonya mas bro..semoga menjadi inspirasi bagi pemuda masa depan…
Mas aku jualan module RSU40 utk Bts ZTE & cable booster DCS/UMTS merk
REMOTEK lokasi jakarta 0852 8750 4848….
Mas kalau cara instal os yg corrupt di bts tu gmn? q br ja msk di perusahaan telekomunikasi mas soalnya, jd tlg dbntu y! heheheh, makasih
commisioning ulang aja Mas.. 🙂
Beda vendor beda caranya
Ada yang kudu pake LMT, ada yang asal E1 ke BSC sudah tembus bisa langsung donlot database ke BTS
Salam,
Riyantoro
Salam kenal mas.
Jadi tambah semangat untuk pelajari sistem operasi BTS.
share jg donk untuk Transmisinya..
maklum belajarnya hanya otodidag/ dr teman…
mas kalo metode yang digunakan untuk hitung BTS yang ramah lingkungan (sinyal, listrik, dll).gimana ya mas??
ramah lingkungan?
Untuk powernya pake solarcell aja hehe
Ato microhidro, tetapi keduanya biasanya mengalami kendala pada keterbatasan daya yang mmapu diproduksi
mas saya lg collect data untuk kelengkapan doc nh,,mohon infonya.
klw power yg dikeluarkan dari 1 modul BTS 2G n 3G biasa nya berapa y…??
Trims.
gini mas, saya lagi buat kajian komunikasi selular yg ramah lingkungan khususx BTS yg ramah lingkungan. cuma saya lagi cari metode untuk hitung BTS yg ramah lingkungan! Boleh gak dibantuin?
mas,saya mau tanya kalo untuk cek kapasitas E1 itu gimana caranya..
ane baru didunia telco,tolong dibantu ya
trims
1E1 besarannya 2048 Kbps (atau sering disebut 2 M) muncul dari multiplikasi kanal 64 Kbps sebanyak 32 buah melalui teknik PCM30.
Teknik PCM sendiri adalah teknik Pulse Code Modulation, kurang lebih teknik ini merupakan teknik digitalisasi sinyal analog menjadi sinyal digital melalui beberapa proses seperti sampling, quantizing, dan coding).
Salam kenal smuanya…
Yg saya tau E1 itu Jalur transmisi yg berkapasitas 2048 Kbps, Mengenai jumlah TRX pada antena sektor tergantung configurasi setiap sektor..klo confignya 4/2/3 bearti sektor 1 trdpt 4TRX, sektor 2 terdapat 2TRX dan sektor 3 terdapat 3 TRX…Truss 8TRX =8 timeslot bearti ada 8 pengguna dapat melakukan komunikasi dengan waktu yang berbeda-beda….
Untuk GSM max config 4/4/4 sedangkn DCS max 12/12/12…
Mohon di coreksi ya klo ada yang salah ato kurang…..
GSM bisa dimaksimalkan lagi jadi config 6/6/6 tetapi relatif jarang sih
Anyway, thx dah share di sini Kaka..
salam kenal smua…sya prnh alami config untk gsm bsa 8/8/8 dgn mnbah module grfu jd msing2 sektor trdpt 2 grfu tnpa mnggnti antena dualband dan hnya mnggunakan trx cable untuk sinkronisasi antara grfu a dan b..sma jg sprti dcs yg mnggunakan config 12/12/12..dgn msing sector mnggunakan 3 drfu…itu trjdi di daerah jogja…trims
Thanks sharingnya Mas Bro.. 🙂
kalo untuk trx yg berupa timeslot itu umumnya hanya ada dirack bts yg bermerek nokia ultrasite bukan? nah jika untuk menghitung trx bts yg berupa bts nsn (nokia siemens network) bagaimana caranya? dan juga untuk bts cdma yg bermerek zte zxc-10 atau yg huawei, ? dan juga untuk bts yg berbentuk ericsson rbs??
apa bedanya timeslot sama trafic chanel hoping?
ane lagi cari loker buat drive test area jabodetabek..kira-kira ada gak ya gan?
kalau ada..ane siap..
call me y gan..
0858-11643654
Klau Config nya 4/3/4 jumalh TRX (TSGB) nya 11 ya?
so tau banget sih …..lo kira segampang itu ngejabarinnya,,, cuma 1% ini sebelum sampe capacity monitoring
klo ada pendapat lain silahkan disampaikan to ya.. Wong ini diskusi terbuka, apa susahnya hehehe
yang disampaikan admin sudah betul & secara capacity monitoring ini sudah lebih dari 1%, anda yang salah.
Salam
mohon koreksinya mas..
Namanya juga sharing.. 🙂
mohon lanjut diskusi 3G untuk blocking
Mohon Bantuannya Gan
Pake antenna existing BTS tidak serving dg optimal,
Tapi Kalu Pake Antena Indor ( omni ) Serving dengan optimal
????
Dear All
Ada yang tahu soal pemahaman produktifitas trafik? bagaimana rumusan untuk menentukan suatu cell/bts tersebut produktifitasnya bagus/meningkat?
bagus
Utk semua,
Salam kenal ….
utk BTS mini dengan power solarcel, biasanya efektif menggunakan konfigurasi berapa TRX ya ? kebutuhan power listriknya berapa ?
terima kasih,
eko
salam kenal mas,
untuk penambahan TRX tdi selain kita menambah perangkat, kita kan bisa nambah E1 atau ET, itu biasa nya untuk perang FMR, kalo masalah sectoral 120 derajat tdi, itu tergantung bagian planing, biasa nya pengarahan azimuth tersebut tergantung arah mana lokasi yg bnyk trafik nya,
thanks
nanang
BTS GSM 900 Telkomsel yang berdiri sendiri (pake semacam parabola VSAT)
dipedalaman Kalteng jauh dari mana2, tower model 3 kaki , antena ada 3 sektoral. pertanyaan awam ; berapa kemampuan BTS tersebut mengcover telpon seluler dalam waktu 1 menit, 1 jam atau apapun penjelasanya.
Karena jarak kami sekitar 800 meter bebas hambatan seringkali tulalit, terima kasih atas waktu dan jawabanya.
ini bts merah putih sepertinya ya Mas, untuk mengcover lokasi rural jadi transportnya menggunakan satelit
Jadi ada keterbatasan transport yang kecil mengingat biaya yang lumayan besar
soal kapasitas, tergantung bts yang terpasang , tapi minimal ada gsm 4/4/4, klo rame mungkin ditambahin ada DCSnya
Tks
Wah ,,setelah baca baca,,,serasa jadi Pintar,,Amazing
Mau tanya nih abang”masalh alarm..kalau di 3G ada alarm anthena brach,kira”peyebab apa yah..trimakasih
maksudnya kanal ato timeslot apa iya om.
salam kenal mas, andri, bagaimana cara menentukan kapasitas jaringan cellular jika terdapat 1000 pengguna dengan concurent 40% dan rata-rata penggunaan 3 menit. jika diasumsikan market share layanan operator tersebut sebesar 30%, mohon dibantu ya mas, mba yang mengetahui cara menyelesaikan masalah soal di atas.